Selasa, 23 Juni 2015

LISOSOM DAN BADAN MIKRO



BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Lisosom adalah organel pencerna pada sel hewan dan di temukan disemua sel eukariotik. Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh. Diamater lisosom kira-kira 25 - 50nm - 1μm. Lisosom memiliki keanekaragaman morfologi. Berbentuk agak bulat dan dikelilingi oleh membran tunggal bilayer yang digunakan untuk mencerna makromolekul. Yang khas dari lisosom adalah terdiri atas sekitar 50 enzim hidrolitik yang berbeda yang dihasilkan di dalam RE kasar.                                           
Badan Mikro terdiri dari Peroksisom dan Glioksisom. Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. Katalase berfungsi mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan produk metabolism sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat. Peroksisom terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan. Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal, sedang pada tumbuhan peroksisom terdapat dalam berbagai tipe sel.
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji padi-padian. Aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dalam vakuola. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang berkecambah. Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan.


B.   RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian dari Lisosom dan Badan Mikro ?
2.      Apa struktur serta fungsi Lisosom dan Badan Mikro ?



C.     TUJUAN

Kami sengaja membuat makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi tugas Biologi Sel serta memberikan pengetahuan kepada mahasiswa Unirow khususnya Fakultas Pendidikan Ilmu Biologi kelas 2012 - C dengan maksud agar mengetahui ilmu Biologi sel secara luas dan mendalam. Baik dalam hal pengertian, struktur fungsi Lisosom dan Badan Mikro. Dengan mempelajari makalah Biologi Sel khususnya yang membahas Lisosom dan Badan Mikro dapat memberikan acuan terhadap mahasiswa lain atau pembaca di dalam mempelajari Biologi

























BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN LISOSOM DAN BADAN MIKRO
      Pengertian Lisosom
Lisosom berasal dari kata lyso yang berarti pencernaan, dan som artinya tubuh. Lisosom yaitu organel yang berfungsi untuk mencerna atau menghancurkan suatu zat atau bahan. Organel ini berbentuk bundar, diselaputi selapis unit membran dengan diameter bervariasi. Membrane itu tahan terhadap lysis dan impermeable terhadap enzim-enzim yang dikandungnya. Dengan demikian enzim-enzim itu tidak merembes ke sitoplasma dan mencerna organel lain.
Lisosom terdapat pada hampir semua sel, terutama pada sel-sel yang terlibat dalam kegiatan fagositik seperti pada sel darah putih dan makrofag. Lisosom yang terbentuk sebelum terlihat dalam proses kegiatan sel disebut lisosom primer (lisosom yang  baru dilepaskan oleh kompleks golgi). Sedangkan lisosom yang sedang terlibat dalam proses pencernaan didalam sel disebut lisosom sekunder yang mempunyai dua fungsi nyata yaitu mencerna materi yang berasal dari luar sel yang diambil dengan cara endositosis (fagositosis atau pinositosis). Fagositosis yaitu proses pemasukan bahan-bahan dari luar sel dengan jalan melingkupinya dengan membran sel. Fungsi kedua ialah untuk mencerna materi-materi intraselnya sendiri. Kedua bentuk pencernaan itu disebut hetero lisosom atau vakuola pencernaan dan otolisosom atau vakuola otofag. Setelah terjadi pencernaan pada Lisosom ada 3 kemungkinan yaitu :
1.      Lisosom sekunder mengeluarkan isinya keluar melalui membran sebagai kebalikan dari endositosis, dan itu disebut eksositosis atau defekasi sel.
2.      Akan tinggal di dalam sel dengan sisa residu yang tidak dapat diuraikan lagi.
3.      Isinya secara sempurna dihidrolosis dan dapat berdifusi melalui membran, setelah itu siap untuk siklus baru. Jika enzim habis maka terjadi daur ulang oleh sel.
Lisosom terbentuk dari REK berupa kuncup, lalu lepas berupa vakuola menjadi sebagian alat golgi, lalu lepas lagi menjadi lisosom dan disebut lisosom primer. Enzim yang dikandung di sintesa dalam REK itu sendiri yang ribosomnya lepas kemudian. Jika lisosom primer bergabung dengan fagosom ia menjadi lisosom sekunder, dan bahan yang dikandung pun dicernalah. Hasil cernaan berupa molekul kecil yang  akan merembes keluar membrane lisosom, masuk ke sitoplasma dan di manfaatkan. Lisosom itu kini mengandung bahan sisa atau ampas pencernaan.
Ada juga beberapa Lisosom pada berbagai tipe sel, yaitu :
1.      Lisosom pada sel hewan : Telah diketahui bahwa pada sel-sel hewan terdapat lisosom, kecuali pada sel darah merah.
2.      Lisosom pada sel tumbuhan : Tumbuhan memiliki beberapa enzim hidrolase, tapi tidak selalu mempunyai tempat seperti pada hewan. Banyak enzim hidrolase di temukan di diding sel dan tidaak terletak pada vakuola di dekatnya. Adanya enzim acid fosfatase merupakan enzim tanda bagi lisosom telah ditemukan pula pada vakuola beberapa jenis tumbuhan. Bukti-bukti menunjukan bahwa vakuola pada tumbuhan merupakan organel yang analog dengan lisosom, tetapi tidak identik dalaam struktur dan fungsinya. Pada tumbuhan rendah juga telah di ketahui adanya lisosom yaitu pada sel-sel ragi. Lisosom terutama banyak terdapat pada sel-sel jamur, kecambah biji, karet, pepaya, mangga dan nangka.
3.      Lisosom pada Protista Eukarotik : Aktivitas enzim acid fosfatase juga ditemukan pada berbagai protista seperti protozoa, mixomycetes, jamur dan ganggang. Pada protozoa aktivitas enzim acid fosfatase telah diketahui di dalam vakuola makanan setelah terjadi endositosis. Dari penelitian terhadap Tetrahymena pyriformis lisosom tidak hanya berfungsi dalam pencernaan intrasel saja, tapi juga untuk sekresi enzim ke lingkungannya di luar sel.

B.     STRUKTUR LISOSOM DAN BADAN MIKRO
a.       Membran
Membran Lisosom tidak memiliki enzim khusus sebagai enzim tanda, oleh karena itu sulit untuk menentukan apakah membran itu berasal dari lisosom atau membran lain. Menurut hasil pengamatan dengan mikroskop elektron, menunjukan bahwa membran lisosom tidak berbeda dengan membran plasma dengan tebal 9 nm, tetapi lebih tebal jika dibandingkan dengan membran mitokondria.
Suatu keistimewaan dari membran Lisosom adalah adanya sifat – sifat fisik tertentu yaitu kemampuan untuk berfusi (bergabung) dengan membran lain secara selektif. Lisosom Primer dapat berfungsi dengan fagosom pada pencernaan intra sel dan dengan membran plasma waktu sekresi. Salah satu teori yang berhubungan dengan kemampuan berfusi ini adalah karena membran Lisosom memiliki struktur khusus yang disebut misel, membran yang memiliki misel bisa bergabung dengan membran lain dan bisa merangsang membran tersebut untuk membentuk misel dan akhirnya kedua membran bisa berdifusi.
b.      Enzim – enzim dalam Lisosom
Kurang lebih ada 40 macam enzim yang dapat di temukan di dalam Lisosom,
tentu saja seluruh enzim tersebut tidak terdapat pada sebuah Lisosom ataupun sebuah sel. Semua enzin yang terdapat dalam Lisosom adalah hidrolase, yaitu memecah suatu substrat setelah bereaksi dengan air. Enzim pada Lisosom bekerja optimal pada keadaaan asam, karena itu pH di dalam Lisosom lebih rendah dibandingkan pH diluar Lisosom. Dari hasil penelitian pada enzim di dalam Lisosom, menunjukkan bahwa semua enzim penting untuk pemecahan molekul yang kompleks pada sel dan jaringan, jadi Lisosom sangat penting dalam reaksi katabolik.
Lisosom adalah organel berisi enzim hidrolitik yang merusak materi sel-sel asing. Lisosom berfungsi untuk mencerna secara intraseluler dan merusak sel-sel asing. Di dalam lisosom terdapat enzim-enzim yang mempunyai fungsi untuk menghidrolisis materi seluler asing antara lain DNA, RNA, protein dan lipid. Enzim-enzim tersebut antara lain :
1.                   Nuclease berfungsi menghidrolisis DNA dan RNA.
2.                   Protease berfungsi menghidrolisis protein
3.                   Lipase berfungsi menghidrolisis lipid
4.                   Fosfatase berfungsi menghidrolisis oligonukleotida
5.                  Enzim-enzim lain yang berfungsi menghidrolisis karbohidrat    polisakarida serta oligo sakalida.


 
C.     FUNGSI LISOSOM DAN BADAN MIKRO


Banyak peran – peran Lisosom yang berhubungan dengan aktifitas di luar sel, enzim – enzim Lisosom bekerja di dalam sel untuk membantu menyiapkan materi yang dapat berfungsi di luar sel. Hormon – hormon tiroid yaitu tiroksin dan triyodotiroin memiliki ikatan kofalen degan protein, bentuk ini terdapat dalam folikel kelenjar tiroid. Tetapi hormon yang muncul pada darah, karena adanya rangsang dari hormon hifolisis TSH (tirotrop) tanpa bergabung dengan protein (triglubelin).
Lisosom juga berperan dalam perombakan tulang. Pada tulang terdapat osteoblast yang berperaan dalam pengerasan (kalsifikasi) matriks dan sel osteoblast yang membantu memecah matriks yang keras.  Karena ada rangsangan dari hormon paratiroid terjadi aktivitas penambahan glikolisis menghasilkan asam laktat dan menurunkan pH pada matriks tulang dekat osreoklast dan Lisosom menyiapkan enzim – enzim yang diperlukan. Karena pH turun, tulang larut daalam matriks berupa kolagen, mukopolisakarida, mukoprotein dicerna secara intrasel dengan bantuan Lisosom.
Banyak sekali peranan atau fungsi dari lisosom yang sangat beraneka ragam dan semua berhubungan dengan proses pencernaan intrasel.
1.      Menghancurkan organel sel yang lain yang sudah tidak berfungsi  (autofagi).
2.      Menghancurkan selnya sendiri (autolisis).
3.      Germinasi biji.
Ada banyak sekali bukti keterlibatan enzim hidrolitik pada perkembangan (germinasi) biji, yaitu :
1.   Berperan dalam perombakan tulang.
2.   Lisosom sangat penting bagi kesehatan sel karena membantu fungsi sel      dengan peremajaan dan mencerna sel-sel tua.



Add caption
3.   Mencerna materi yang diambil secara endositosis atau mencerna substansi dari luar sel yang masuk ke dalam sel. Dalam mencerna substansi yang masuk ini, Lisosom bekerja sama dengan sitoplasma melalui cara berikut : Sitoplasma sel melingkupi zat asing, kemudian menyelubunginya dalam kantung membrane yang disebut vakuola. Setelah lisosom melakukan fusi dengan vakuola untuk mencerna zat asing tersebut. Substansi hasil pencernaan lisosom disimpan dalam vesikel kemudian di transport ke membrane plasma dan dikeluarkan dari sel. Sedangkan pencernaan dari organel-organel sel yang tua dilepaskan lagi dalam sitoplasma. Limbah ini dapat di daur ulang lagi untuk membuat bagian sel yang baru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar